KESAKSIAN Jurnalis Di Tanah Gempa

Add caption

Buku yang menceritakan bagaimana me-management dan juga melihat lebih dekat realita yang terjadi di lapangan saat di suatu daerah yang terkena musibah dan bagaimana membangun kembali semangat untuk bangun dari duka untuk wujudkan cita- cita dan asa.
Sedikit potongan cerita tentang Buku ini.
Terima kasih terlebih dahulu kami ucapkan kepada pak nanang dari TBM Kerai yang telah memberikan buku ini.
Duit Rp 330 juta ,setelah di kurangi dua paket hibah,tentu saja cukup besar untuk tingkat dusun,apalagi untuk mengcover dua RT. Sebanyak 95 kk yang ada di sanapun pasti kewalahan menyerap dana tersebut.Artinya, dana itu tetap harus di kembangkan. Mungkin tahun depan , bisa ditambah satu RT lagi,demikian seterusnya. Sambil programnya jalan,yang nguruso dibimbing biar semakin profesional sehingga kedepan, mungkin bisa di bentuk lembaga keuangan sekala kecil seperti koperasi, untuk tingkat pedusunan.
Namun,lepas dari semua persoalan yang muncul dalam pelaksanaan,keberadaan Jejaring Ford Foundation dan juga Lembaga Keuangan Perempuan di RT 3 Kedungpring dan RT 1 Guyangan,sesungguhnya telah membukakan mata perempuan kedungpring. Bahwa sebagai perempuan , mereka sesungguhnya memiliki potensi yang sama dengan laki - laki dalam hal berusaha. Realita ini, dan berbagai kemudahan yang kini didapat para perempuan kedungpring ,tak urung sempat menyulut kecemburuan para perempuan di sekitar wilayah tersebut.
Wawasan kami memang jadi tambah luas. Kalau dulu kan cuma dirumah, ndak tahu apa - apa. Isone mung nyalahke pemerintah. Sekarang bisa kenal Desperindakop, Dinas Pertanian, tahu kalau disana ternyata banyak informasi yang bermanfaat untuk usaha. dan  bisa akses ini - itu. Selama ini mereka kan ndak tahu kalau, oh di kedungpring ternyata ada potensi ini - itu. Ternyata kalau ndak kenal maka ndak bisa sayang." Kata lin warga dusun.
Nah ini piningin tahu lebih lanjut..isi buku ini monggo mampir ke Sanggar Bocah Jetis.
Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar